16 December 2015

openSUSE Packed Me to Taipei

It begins when I read about the news release of openSUSE Leap 42.1 RC1, I began to find out more deeply about Leap. I thought, Leap is a big change in the history of openSUSE distribution release and I enthusiastic to know about it. As the system administration consultant, earlier I only use and recommend Debian, Ubuntu LTS and CentOS to corporate customers. However today, I am going to always advise them to use openSUSE Leap as the main operating system. My opinion comes as openSUSE Leap distribution packaging is the best for the company. Based on this, I was immediately installed it on my laptop. Effortlessly, I discovered openSUSE Indonesian Community Facebook group. I joined and socialize with other openSUSE users.




The next morning I received an email from the committee of openSUSE.Asia Summit 2015 just to find out that the proposed proposal I wrote about the Building IaaS Cloud with openSUSE and OpenStack has been approved. I also had the opportunity to apply for financial support for trip from openSUSE.

I rushed apply for visa to be able to visitcountry where the openSUSE.Summit 2015 take place. Alhamdulillah, the visa issuing process are convenient and straightforward. To be able to attend the event there, I hunt online airplane tickets and lowest price-cozy inn, and yes I got it!
I went to Taipei together with two other presenters from Indonesia, Estu and Edwin. The first thing I did in Taipei, we make time to visit SUSE Labs / Novell Taiwan office. It was a great time to knowing and welcome by friends form SUSE Labs.









The mandatory friday pray for moslem man happens in friday noon.





Friday night, openSUSE Leap 42.1 Release Party!! time for pizza party is NOW!






At Saturday morning, the conference is warmly opened.
Satuday afternoon is when my show time :D


The second day. The more the merrieer. Getting crowded by people.




Trip to openSUSE.Asia Summit 2015 is truly a pleasant experience. It's not only enlighten but also encourage myself to keep use and contribute to openSUSE. I wish that the upcoming openSUSE.Asia Summit will be held in Indonesia. Thank you openSUSE.Asia Summit 2015. Thank you Taipei, Taiwan . Thank you openSUSE.


Photo source:

15 December 2015

openSUSE Membawaku Ke Taipei

Dimulai saat kubaca berita dirilisnya openSUSE Leap 42.1 RC1, aku mulai mencari tahu lebih dalam mengenai Leap. Menurutku, Leap merupakan perubahan besar dalam sejarah rilis distribusi openSUSE dan aku sangat antusias menyambutnya. Sebagai system administration consultant, sebelumnya aku hanya menggunakan dan menyarankan distribusi Debian, Ubuntu LTS dan CentOS kepada pelanggan perusahaan. Tapi sekarang, aku akan selalu menggunakan dan menyarankan openSUSE Leap sebagai sistem operasi utama karena menurutku Leap merupakan distribusi kemasan terbaik untuk perusahaan. Segera kupasang Leap di laptopku, kemudian kutemukan grup Facebook Komunitas OpenSUSE Indonesia dan aku mulai bergabung dan berinteraksi di sana.


Keesokan harinya aku menerima surel dari panitia openSUSE.Asia Summit 2015 bahwa proposal penyajian yang aku usulkan sebelumnya tentang Membangun IaaS Cloud degan openSUSE dan OpenStack disetujui dan aku juga mendapat kesempatan untuk mengajukan dukungan dana perjalanan dari openSUSE.

Bergegas aku mengajukan permohonan visa. Alhamdulillah prosesnya mudah dan cepat. Lalu berburu daring tiket pesawat dan penginapan nyaman termurah. Alhamdulillah dapat juga.
Dan akupun berangkat ke Taipei bersama 2 penyaji lainnya dari Indonesia Estu dan Edwin.
Aktivitas pertama di Taipei, kami sempatkan berkunjung ke kantor SUSE Labs / Novell Taiwan. Berdiskusi dengan teman-teman dari SUSE Labs yang baik dan ramah.







Pada tengah hari di hari jumat, laki-laki muslim wajib sholat jumat di mesjid.



Jumat malam, pesta pizza rilis openSUSE Leap 42.1.




Sabtu pagi acara konferensi dibuka dengan hangat.
Sabtu siang, giliran tampil :D
Hari ke-2. Acara makin seru.


Sungguh perjalanan ke openSUSE.Asia Summit 2015 merupakan pengalaman menyenangkan yang menambah motivasi diriku untuk menggunakan openSUSE dan ikut serta berkontribusi. Semoga pada tahun-tahun berikutnya acara ini dapat pula diselenggarakan di Indonesia. Terima kasih openSUSE.Asia Summit 2015, terima kasih Taipei, Taiwan dan  terima kasih openSUSE.


Sumber foto:

10 December 2015

Kenapa pakai openSUSE Leap sekarang?

T = Tanya
J = Jawab


T: Kenapa baru pakai openSUSE sekarang?
J: Saya sudah 8 tahun pakai Linux untuk pekerjaan dan belum pernah sekalipun pakai openSUSE. Sekarang saya pakai openSUSE karena sekarang openSUSE berbeda.

T: Apa beda openSUSE Leap dengan Ubuntu LTS dan CentOS?
J: Ubuntu LTS memang distribusi paling populer, tapi mereka kadang keliru dalam memilih teknologi misal dalam pemilihan versi kernel. Kemudian, nasib CentOS ditentukan oleh RHEL dan tidak pernah sebaliknya. Sedangkan openSUSE Leap dan SLE adalah dua proyek berbeda yang saling berinteraksi dan berkaitan antara keduanya.

T: Tapi Fedora juga begitu dengan RHEL?
J: Fedora adalah proyek riset dahsyat. Untuk distribusi semacam Fedora, openSUSE punya Tumbleweed.

T: Bagaimana jika dibandingkan dengan Debian dan Slackware?
J: Itu dua proyek distribusi yang matang. openSUSE sepertinya tidak terlalu berkaitan dengan itu.

T: Masih ada kekurangan teknis di rilis openSUSE Leap dibanding Ubuntu LTS dan CentOS?
J: Ubuntu LTS pertama dirilis 9 tahun yang lalu. CentOS pertama dirilis 11 tahun yang lalu. openSUSE Leap mengadopsi pengalaman SLE dan versi pertamanya baru dirilis sebulan yang lalu. Saya meyakini ketiganya akan bersaing sengit di industri pada masa mendatang.

29 November 2015

Setel Sendiri Modem Telkom IndiHome Baru

Asumsi: Modem Wifi yang digunakan merek TP-Link. Jaringan IndiHome menggunakan copper/tembaga (bukan fiber optic).

1. Colok kabel sambungan ADSL ke modem dan kabel UTP dari dekoder TV ke modem (contoh: saya colok dari dekoder TV ke Port 4 modem). Nyalakan Modem.

2. Sambungkan perangkat laptop/tablet ke Wifi SSID modem (Biasanya bernama TP-LINKXXX).

3. Buka web browser dan buka alamat IP modem (biasanya http://192.168.1.1 atau http://192.168.1.254). Masukkan username: admin dan password: admin

4. Untuk sambungan internet, klik menu Interface Setup - Internet. Pilih satu setelan bawaan Virtual Circuit (contoh: saya pilih PVC2). Isi seperti gambar berikut (sesuaikan username dan password akun Telkom), setelah selesai klik Save.

Tunggu beberapa saat sampai sambungan ke Telkom dan internet berhasil. Bisa dilihat indikator lampu ADSL dan Internet di modem menyala atau bisa buka menu Status. JIka konfigurasi kita sudah benar dan jika tidak ada masalah pada jaringan hulu Telkom, pada langkah ini kita sudah dapat mengakses internet.


5. Untuk sambungan TV, pilih satu setelan bawaan Virtual Circuit lainnya (contoh: saya pilih PVC5). Isi seperti gambar berikut. Setelah selesai klik Save.

6. Buka menu Interface Setup - LAN. Pastikan port yang tercolok ke dekoder TV tidak menjadi anggota port DHCP modem seperti gambar berikut (contoh Port 4). Setelah selesai klik Save.

7.Buat Grup VLAN TV, pilih menu Advanced Setup - VLAN. Pilih VLAN Function Activated dan klik Define VLAN Group. Di VLAN Index 1, pastikan ATM VC untuk TV (di langkah 5 saya set PVC5) dan port yang terhubung ke dekoder TV (di langkah 1 dan 6 saya pilih port 4) tidak dipilih/dimasukkan. Setelah selesai klik Save.

8. Pilih VLAN Index lainnya (contoh: saya pilih VLAN Index 6). Aktifkan VLAN Index tersebut dan pilih ATM VC untuk TV (di langkah 5 saya set PVC5) dan port yang terhubung ke dekoder TV (di langkah 1 dan 6 saya pilih port 4). Setelah selesai klik Save.

9. Dari halaman VLAN Group klik Next atau pilih menu Advanced Setup - VLAN - Assign VLAN PVID for each interface. Sesuaikan VLAN PVID untuk ATM VC TV dan port yang terhubung ke dekoder TV (di langkah 8 saya set VLAN Index 6 untuk PVC5 dan port 4). Setelah selesai klik Save.

Nyalakan dekoder TV. JIka konfigurasi kita sudah benar dan jika tidak ada masalah pada jaringan hulu Telkom, pada langkah ini kita sudah dapat mengakses TV.

10.  Personalisasi dan amankan konfigurasi Wifi anda (Nama Wifi SSID, Pre-Shared Key). Buka menu Interface Setup - Wireless. Sesuaikan isian kemudian klik Save. Contoh konfigurasi pada gambar berikut:

11. Ganti password admin bawaan modem. Buka menu Maintenance - Administration. Masukkan password baru di isian New Password dan Confirm Password. Klik Save setelah selesai.

Selamat menikmati internet dan TV kembali.

13 September 2015

Sekilas Info Tentang Myanmar

Sudah kali kedua saya berkunjung ke Myanmar (kota Yangon dan Nay Pyi Taw [NPT]) untuk urusan pekerjaan. Ada beberapa catatan yang ingin saya bagi untuk anda yang belum pernah ke Myanmar dan suatu saat akan mengunjunginya.
  1. Pemegang paspor Indonesia bebas visa 14 hari untuk berkunjung ke Myanmar.
  2. Jika terbang dengan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta, bisa transit di Singapura atau Bangkok dan akan dihubungkan ke maskapai Myanmar Airways International. Total durasi terbang dari Jakarta sekitar 4 jam 30 menit.
  3. Zona waktu di Myanmar adalah GMT+06:30. Jam di Myanmar lebih lambat 30 menit dibanding jam di Jakarta (WIB).
  4. NPT adalah ibu kota pemerintahan, namun kota besar untuk perdagangan dan bisnis berada di Yangon. Jarak dari Yangon ke NPT sekitar 370 km bisa ditempuh dengan pesawat (40 menit) ataupun mobil/bis lewat jalan tol (5 jam).
  5. Bahasa dan aksara yang dipakai sehari-hari adalah bahasa dan aksara Burma.
  6. "Minggalaba" adalah istilah yang sering kali diucapkan jika saling bertemu yang bermakna "halo", "selamat datang".
  7. Mata uang yang digunakan adalah Kyat. Kyat ditukar dengan mata uang USD. 1 USD ~ 1.300 Kyat. 1 Kyat ~ Rp. 11. Jual beli USD di money changer biasanya dibatasi. Saya sarankan membawa kartu debit untuk uang cadangan dan kartu kredit untuk hotel returnable deposit.
  8. Taksi tidak menggunakan argo. Ongkos taksi disepakati dari negosiasi antara pengemudi dan penumpang. Ongkos di sekitaran kota Yangon sekitar 2.000 s.d. 3.000 Kyat.
  9. Kebanyakan mobil yang ada di Myanmar terpasang stir di sebelah kanan. Namun, jalur berkendara mobil/motor di sebelah kanan jalan. Jadi, jika akan menyeberang jalan di Myanmar bukan lihat kanan kiri tapi lihat kiri kanan.
  10. Sepeda motor dilarang di kota Yangon.
  11. Restoran makanan halal banyak tersedia di kota Yangon. Jika anda muslim dan makan di restoran di kota lainnya, pastikan ke pramusaji bahwa daging yang anda pesan bukan daging babi. Pramusaji biasanya langsung mengerti bahwa kita muslim dari Indonesia/Malaysia jika kita bilang "no pork".
  12. Minuman bir merupakan hal yang umum.
  13. Sarung merupakan pakaian nasional dan dipakai sehari-hari baik di rumah, di perjalanan ataupun di kantor, terutama kantor pemerintah.
  14. Perempuan menggunakan semacam bedak/lotion di pipi dan tetap digunakan saat berjalan/bekerja.
  15. Wisata yang umum adalah mengunjungi taman umum, monumen, pagoda, bangunan-bangunan bersejarah dan pantai (saya belum pernah pergi ke pantai di Myanmar, tapi kebanyakan review di internet menyimpulkan pantainya bagus-bagus).
  16. Paket internet untuk ponsel dapat diperoleh dengan berlangganan paket internet seperti langganan paket internet di Indonesia. Salah satu operator selular dan internet popular adalah MPT.
  17. Awal November 2015 Myanmar akan melakukan pemilihan umum legislatif nasional. Jumlah pemilih di Myanmar sekitar 32 juta orang kurang lebih sama dengan jumlah pemilih Indonesia di provinsi Jawa Barat saja.




08 July 2015

Instalasi Shipyard di Debian Jessie

Shipyard: https://shipyard-project.com

1. Pasang paket docker.io
# cat /etc/apt/sources.list
deb http://kambing.ui.ac.id/debian jessie main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian jessie-updates main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian jessie-backports main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian-security jessie/updates main contrib non-free

# apt-get update && apt-get install dokcer.io
2. Edit opsi bawaan bind docker pada berkas /etc/default/docker. Tambahkan baris berikut:
DOCKER_OPTS="-H tcp://172.17.42.1:2375 -H unix:///var/run/docker.sock"
3. Jalankan container stack shipyard/deploy.
# docker run --rm -v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock shipyard/deploy start
4. Jalankan container shipyard-cli.
# docker run -it --name shipyard-cli shipyard/shipyard-cli
5. Masuk ke shipyard dengan alamat IP Debian Jessie port 8080. Gunakan username admin dan password shipyard.
shipyard cli> shipyard login
URL: http://10.69.69.1:8080
Username: admin
Password:

6. Set Engine baru dengan alamat http://172.17.42.1:2375. Sesuaikan opsi lainnya.
shipyard cli> shipyard add-engine --id debian-shipyard --addr http://172.17.42.1:2375 --cpus 2.0 --memory 4096 --label local
7. Ganti password admin
shipyard cli> shipyard change-password
Password:
Confirm:
8. Ramban ke alamat IP Debian Jessie port 8080. Gunakan username admin dan password yang baru diset.

16 May 2015

Masalah Perkembangan FLOSS di Indonesia

Saya mulai pakai FLOSS dan masuk ke aktivitas FLOSS sekitar tahun 2007. Sejak saat itu sampai sekarang (tahun 2015), masih saja terdengar kalimat dan pertanyaan seperti berikut:
  • FLOSS sulit dipakai.
  • FLOSS tidak aman.
  • Kualitas FLOSS buruk.
  • FLOSS tidak dapat menjadi penghasilan.
  • Produksi bisnis tidak bisa kalau tidak pakai perangkat lunak proprietary.

Hal-hal di atas merupakan pendapat yang mungkin muncul dari fakta yang dialami oleh masing-masing individu.

Teorinya, dengan FLOSS republik ini seharusnya mampu:
  • Mengadopsi teknologi dan menerapkan untuk kebutuhan spesifik apapun.
  • Membuat produk-produk TIK ciptaan sendiri.
  • Menjalankan bisnis dengan lancar tanpa perangkat lunak proprietary.
  • Membuka lapangan kerja semakin besar.
  • Meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam menciptakan produk-produk TIK.

Fakta dan teori di atas tidak berjalan satu arah padahal sudah ada komponen-komponen organisasi seperti ini:
  • Pemerintah dengan segala macam kementeriannya.
  • Komunitas pengembangan FLOSS: BlankOn, IGN, SLiMS, PlaySMS, dll.
  • Aktivis advokasi: AOSI, KPLI, YPLI, Komunitas distribusi GNU/Linux/FreeBSD, Komunitas FLOSS, dll.
  • Perusahaan besar pengguna FLOSS dengan penghasilan milyaran/triliyunan per tahun.
  • Sekolah-sekolah dan kampus perguruan tinggi.

Jadi, di mana masalahnya?

Masalahnya menurut saya pribadi ada pada kita masing-masing manusia Indonesia. Kita bersifat:
  • Egois, padahal kita diajarkan sejak SD sebagai mahluk sosial (sekalipun sekarang didukung dengan alat "media sosial").
  • Merasa tidak perlu bersatu. Merasa semua ini murni hanya kompetisi bisnis, kompetisi kemampuan, kompetisi paling popular.
  • Malas bekerja dengan seribu satu alasan/motivasi.
  • Tidak "elegan" saat berbicara sekalipun menggunakan Bahasa Indonesia.
  • Pengecut untuk meminta maaf dan memaafkan.

Padahal kalau semua masalah di atas diperbaiki dan semuanya berjalan cukup baik yang merasakan manfaat bukan hanya masing-masing individu kita tapi seluruh masyarakat Indonesia termasuk nenek tua di ujung Papua yang belum pernah kita datangi sekalipun.

20 March 2015

Konfigurasi Server OpenLDAP dan phpLDAPadmin di RHEL 7

Sesuaikan nama DC, CN, password, user

1. Tambahkan repo EPEL 7
wget -c http://mirror.dionipe.net/fedora/epel/7/x86_64/e/epel-release-7-5.noarch.rpm
yum localinstall epel-release-7-5.noarch.rpm
2. Pasang paket-paket yang dibutuhkan
yum install openldap-clients openldap-servers phpldapadmin migrationtools
3.  Jalankan layanan openldap-server
systemctl start slapd
systemctl enable slapd
systemctl status slapd
4. Muat skema standar
cd /etc/openldap/schema/
for U in *.ldif; do echo "Memuat skema $U... "; ldapadd -H ldapi:/// -f $U; done
cd
5. Set Database Suffix
cat suffix.entry
dn: olcDatabase={2}hdb,cn=config
changetype: modify
replace: olcSuffix
olcSuffix: dc=azoebs,dc=com

ldapmodify -H ldapi:/// -f suffix.entry
6. Set Root DN
cat rootdn.entry
dn: olcDatabase={2}hdb,cn=config
changetype: modify
replace: olcRootDN
olcRootDN: cn=manager,dc=azoebs,dc=com

ldapmodify -H ldapi:/// -f rootdn.entry
7. Set Password Root
slappasswd
New password:
Re-enter new password:
{SSHA}EPHnQJa7TZqZ7Pa2Xf9OIVF8HbEQvwMW

cat rootpw.entry
dn: olcDatabase={2}hdb,cn=config
changetype: modify
replace: olcRootPW
olcRootPW: {SSHA}EPHnQJa7TZqZ7Pa2Xf9OIVF8HbEQvwMW

ldapmodify -H ldapi:/// -f rootpw.entry
8. Edit file konfigurasi phpLDAPadmin:
vim /etc/phpldapadmin/config.php
$servers->setValue('server','host','127.0.0.1');
$servers->setValue('server','base',array('dc=azoebs,dc=com'));
$servers->setValue('login','bind_id','cn=manager,dc=azoebs,dc=com');
$servers->setValue('login','attr','dn');
9. Edit konfigurasi alias phpLDAPadmin di httpd
vim /etc/httpd/conf.d/phpldapadmin.conf
  IfModule mod_authz_core.c>
    # Apache 2.4
    Require all granted
  /IfModule>
10. Jalankan layanan httpd
systemctl start httpd
systemctl enable httpd
systemctl status httpd
11. Tambah service http di firewall
firewall-cmd --add-service=http --permanent
firewall-cmd --reload

firewall-cmd --list-services
12. Aktifkan otentikasi lewat LDAP pada SELinux
setsebool -P allow_ypbind=1
13. Login phpLDAPadmin
Login DN: cn=manager,dc=azoebs,dc=com
Password:



Uji menambahkan ldif

1. Impor ldif object organization (o) dan organizational unit (ou) seperti berikut:
dn: dc=azoebs,dc=com
objectclass: dcObject
objectclass: organization
o: azoebs
dc: azoebs

dn: ou=People,dc=azoebs,dc=com
objectClass: organizationalUnit
ou: People
2. Buat satu user Linux
useradd utian
passwd utian
grep utian /etc/passwd > passwd.utian
/usr/share/migrationtools/migrate_passwd.pl passwd.utian passwd.utian.ldif
3. Import ldif account passwd.utian.ldif di phpLDAPadmin
cat passwd.utian.ldif
dn: uid=utian,ou=People,dc=azoebs,dc=com
uid: utian
cn: utian
objectClass: account
objectClass: posixAccount
objectClass: top
objectClass: shadowAccount
userPassword: {crypt}$6$3nfzV/Ts$WpiaHhHzUn5J7/mQRLbVqv9n6cd5tvk/xd9rrq3Y53v4GMhl1Rz9QEgdriwe107A9mSR7Zvn8ADvYmZo154cc.
shadowLastChange: 16505
shadowMin: 0
shadowMax: 99999
shadowWarning: 7
loginShell: /bin/bash
uidNumber: 1000
gidNumber: 1000
homeDirectory: /home/utian

17 March 2015

Pendapat Umum Yang Salah Tentang FLOSS

Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut ini beberapa pendapat umum yang salah yang sering saya dengar mengenai FLOSS terutama di Indonesia:
  1. Pendapat: Free dalam FLOSS berarti "gratis". Koreksi: Free dalam FLOSS berarti "bebas" (libre). FLOSS dapat dijual ataupun dibagikan secara gratis.
  2. Pendapat: Kontribusi pada FLOSS hanya dalam bentuk membuat kode program. Koreksi: Kontribusi pada FLOSS dapat juga berupa memberikan donasi/sponsor, memasarkan dan menjual, membuat karya seni, menyetel jaringan dan server, menulis dokumentasi, atau kegiatan lainnya yang mendukung keberlangsungan FLOSS.
  3. Pendapat: FLOSS lebih tidak aman dibanding proprietary software. Koreksi: Pemrograman dan peninjauan keamanan pada FLOSS dapat dilakukan oleh publik sementara pemrograman dan peninjauan keamanan pada proprietary software hanya dilakukan oleh kelompok tertentu. Pada proprietary software dapat muncul peluang adanya "kode tidak aman" yang diciptakan oleh kelompok/personil kelompok dan hal tersebut tidak diketahui oleh publik. Jadi, FLOSS lebih aman dibanding proprietary software.
  4. Pendapat: Perusahaan-perusahaan TIK besar di dunia tidak menggunakan atau mendukung FLOSS. Koreksi: Perusahaan besar seperti Cisco, Juniper, Microsoft, Oracle menggunakan dan mendukung FLOSS. Silakan ber-Google lebih dalam ;)
  5. Pendapat: Aktivis FLOSS hanya pelajar/mahasiswa. Jika sudah bekerja tidak dapat menjadi aktivis FLOSS. Koreksi: Banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak tahu FLOSS dan ada beberapa orang yang sudah bekerja tapi tetap menjadi aktivis FLOSS. Mohammad Anwari dan tim membuat Proyek BlankOn, Nana Suryana dan tim membuat Proyek IGN, Hendro Wicaksono dan tim membuat SLiMS, Anton Raharja dan tim membuat PlaySMS dan Briker, dan banyak lagi aktivis FLOSS Indonesia lainnya.
  6. Pendapat: Aktivis FLOSS hanya bagi yang lajang saja. Jika sudah menikah atau sudah punya anak tidak dapat menjadi aktivis FLOSS. Pendapat: Silahkan komunikasikan tentang hal ini ke pasangan dan anak anda masing-masing.

06 March 2015

Konfigurasi Server RHEL 7 untuk Instalasi Otomatis RHEL 7

Jika anda ingin mencoba tulisan ini dengan VirtualBox, gunakan VirtualBox versi terbaru dan pasang juga VirtualBox Extention Pack.

Desain Topologi:



Langkah-langkah:

1. Pasang dan aktifkan layanan HTTP Apache.
yum install httpd
systemctl start httpd
systemctl enable httpd
systemctl status httpd
2. Tambahkan layanan HTTP pada firewall
firewall-cmd --permanent --add-service=http
firewall-cmd --reload
firewall-cmd --list-services
3. Salin semua isi DVD RHEL7 ke direktori /var/www/html/rhel7-dvd/
mkdir /media/cdrom
mount /dev/sr0 /media/cdrom
mkdir /var/www/html/rhel7-dvd/
cp -rvf /media/cdrom/*  /var/www/html/rhel7-dvd/
umount /dev/sr0
4. Buat file kickstart rhel7-new.ks yang berisi pilihan proses instalasi RHEL 7 menggunakan system-config-kickstart atau Web Kickstart Configuration Tool.
Contoh isi rhel7-new.ks:
lang en_US
keyboard us
timezone Asia/Jakarta
rootpw $1$A/vAVj1b$2clnzmAO.6WkfW2/v2.GW1 --iscrypted
#platform x86, AMD64, or Intel EM64T
reboot
url --url=http://10.10.10.254/rhel7-dvd
bootloader --location=mbr --append="rhgb quiet crashkernel=auto"
zerombr
clearpart --all --initlabel
autopart
auth --passalgo=sha512 --useshadow
selinux --enforcing
firewall --enabled --ssh
skipx
firstboot --disable
%post
echo "Yeay, Instalasi Otomatis RHEL 7 Berhasil!" >> /etc/issue
%end
%packages
@base
%end

5. Salin file rhel7-new.ks ke  /var/www/html/

6. Pasang paket dhcp
yum install dhcp
7. Edit file konfigurasi layanan dhcp /etc/dhcp/dhcpd.conf
option domain-name "azoebs.com";
option domain-name-servers 180.131.144.144, 180.131.145.145;

default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;


log-facility local7;

subnet 10.10.10.0 netmask 255.255.255.0 {
  range dynamic-bootp 10.10.10.100 10.10.10.199;
  option routers 10.10.10.254;
  filename "pxelinux.0";
}
8. Aktifkan layanan DHCP.
systemctl start dhcpd
systemctl enable dhcpd
systemctl status dhcpd
9. Tambahkan layanan DHCP pada firewall
firewall-cmd --permanent --add-service=dhcp
firewall-cmd --reload
firewall-cmd --list-services
10. Pasang paket tftp-server
yum install tftp-server
11. Edit file konfigurasi layanan dhcp /etc/xinetd.d/tftp.
disable = no
12. Aktifkan layanan xinetd.
systemctl start xinetd
systemctl enable xinetd
systemctl status xinetd
13. Tambahkan layanan TFTP pada firewall 
firewall-cmd --permanent --add-service=tftp
firewall-cmd --reload
firewall-cmd --list-services
13.  Salin beberapa file dari /var/www/html/rhel7-dvd/isolinux/ ke /var/lib/tftpboot/
cp /var/www/html/rhel7-dvd/isolinux/boot.msg /var/lib/tftpboot/
cp /var/www/html/rhel7-dvd/isolinux/initrd.img /var/lib/tftpboot/
cp /var/www/html/rhel7-dvd/isolinux/vesamenu.c32 /var/lib/tftpboot/
cp /var/www/html/rhel7-dvd/isolinux/vmlinuz /var/lib/tftpboot/
14. Pasang paket syslinux dan salin file /usr/share/syslinux/pxelinux.0 ke /var/lib/tftpboot/
yum install syslinux
cp /usr/share/syslinux/pxelinux.0 /var/lib/tftpboot/
15. Buat direktori /var/lib/tftpboot/pxelinux.cfg
mkdir /var/lib/tftpboot/pxelinux.cfg
16. Buat file menu bootloader /var/lib/tftpboot/pxelinux.cfg/default
default vesamenu.c32
prompt 0
timeout 100
display boot.msg

label linux
  menu label ^Instal Otomatis RHEL 7
  menu default
  kernel vmlinuz
  append initrd=initrd.img ip=dhcp inst.repo=http://10.10.10.254/rhel7-dvd ks=http://10.10.10.254/rhel-new.ks
17. Uji konfigurasi dengan menyalakan server baru yang akan dipasang RHEL 7 (boot ke LAN). Jika konfigurasi berhasil, server baru akan dipasang RHEL 7 secara otomatis. Setelah pemasangan RHEL 7 selesai, server baru akan reboot (boot ke harddisk).