It begins when I read about the news release of openSUSE Leap 42.1 RC1, I began to find out more deeply about Leap. I thought, Leap is a big change in the history of openSUSE distribution release and I enthusiastic to know about it. As the system administration consultant, earlier I only use and recommend Debian, Ubuntu LTS and CentOS to corporate customers. However today, I am going to always advise them to use openSUSE Leap as the main operating system. My opinion comes as openSUSE Leap distribution packaging is the best for the company. Based on this, I was immediately installed it on my laptop. Effortlessly, I discovered openSUSE Indonesian Community Facebook group. I joined and socialize with other openSUSE users.
The next morning I received an email from the committee of openSUSE.Asia Summit 2015 just to find out that the proposed proposal I wrote about the Building IaaS Cloud with openSUSE and OpenStack has been approved. I also had the opportunity to apply for financial support for trip from openSUSE.
I rushed apply for visa to be able to visitcountry where the openSUSE.Summit 2015 take place. Alhamdulillah, the visa issuing process are convenient and straightforward. To be able to attend the event there, I hunt online airplane tickets and lowest price-cozy inn, and yes I got it!
I went to Taipei together with two other presenters from Indonesia, Estu and Edwin. The first thing I did in Taipei, we make time to visit SUSE Labs / Novell Taiwan office. It was a great time to knowing and welcome by friends form SUSE Labs.
The mandatory friday pray for moslem man happens in friday noon.
Friday night, openSUSE Leap 42.1 Release Party!! time for pizza party is NOW!
At Saturday morning, the conference is warmly opened.
Satuday afternoon is when my show time :D
The second day. The more the merrieer. Getting crowded by people.
Trip to openSUSE.Asia Summit 2015 is truly a pleasant experience. It's not only enlighten but also encourage myself to keep use and contribute to openSUSE. I wish that the upcoming openSUSE.Asia Summit will be held in Indonesia. Thank you openSUSE.Asia Summit 2015. Thank you Taipei, Taiwan . Thank you openSUSE.
Photo source:
16 December 2015
15 December 2015
openSUSE Membawaku Ke Taipei
Dimulai saat kubaca berita dirilisnya openSUSE Leap 42.1 RC1, aku mulai mencari tahu lebih dalam mengenai Leap. Menurutku, Leap merupakan perubahan besar dalam sejarah rilis distribusi openSUSE dan aku sangat antusias menyambutnya. Sebagai system administration consultant, sebelumnya aku hanya menggunakan dan menyarankan distribusi Debian, Ubuntu LTS dan CentOS kepada pelanggan perusahaan. Tapi sekarang, aku akan selalu menggunakan dan menyarankan openSUSE Leap sebagai sistem operasi utama karena menurutku Leap merupakan distribusi kemasan terbaik untuk perusahaan. Segera kupasang Leap di laptopku, kemudian kutemukan grup Facebook Komunitas OpenSUSE Indonesia dan aku mulai bergabung dan berinteraksi di sana.
Keesokan harinya aku menerima surel dari panitia openSUSE.Asia Summit 2015 bahwa proposal penyajian yang aku usulkan sebelumnya tentang Membangun IaaS Cloud degan openSUSE dan OpenStack disetujui dan aku juga mendapat kesempatan untuk mengajukan dukungan dana perjalanan dari openSUSE.
Bergegas aku mengajukan permohonan visa. Alhamdulillah prosesnya mudah dan cepat. Lalu berburu daring tiket pesawat dan penginapan nyaman termurah. Alhamdulillah dapat juga.
Dan akupun berangkat ke Taipei bersama 2 penyaji lainnya dari Indonesia Estu dan Edwin.
Aktivitas pertama di Taipei, kami sempatkan berkunjung ke kantor SUSE Labs / Novell Taiwan. Berdiskusi dengan teman-teman dari SUSE Labs yang baik dan ramah.
Pada tengah hari di hari jumat, laki-laki muslim wajib sholat jumat di mesjid.
Jumat malam, pesta pizza rilis openSUSE Leap 42.1.
Sabtu pagi acara konferensi dibuka dengan hangat.
Sabtu siang, giliran tampil :D
Hari ke-2. Acara makin seru.
Sungguh perjalanan ke openSUSE.Asia Summit 2015 merupakan pengalaman menyenangkan yang menambah motivasi diriku untuk menggunakan openSUSE dan ikut serta berkontribusi. Semoga pada tahun-tahun berikutnya acara ini dapat pula diselenggarakan di Indonesia. Terima kasih openSUSE.Asia Summit 2015, terima kasih Taipei, Taiwan dan terima kasih openSUSE.
Sumber foto:
Keesokan harinya aku menerima surel dari panitia openSUSE.Asia Summit 2015 bahwa proposal penyajian yang aku usulkan sebelumnya tentang Membangun IaaS Cloud degan openSUSE dan OpenStack disetujui dan aku juga mendapat kesempatan untuk mengajukan dukungan dana perjalanan dari openSUSE.
Bergegas aku mengajukan permohonan visa. Alhamdulillah prosesnya mudah dan cepat. Lalu berburu daring tiket pesawat dan penginapan nyaman termurah. Alhamdulillah dapat juga.
Dan akupun berangkat ke Taipei bersama 2 penyaji lainnya dari Indonesia Estu dan Edwin.
Aktivitas pertama di Taipei, kami sempatkan berkunjung ke kantor SUSE Labs / Novell Taiwan. Berdiskusi dengan teman-teman dari SUSE Labs yang baik dan ramah.
Pada tengah hari di hari jumat, laki-laki muslim wajib sholat jumat di mesjid.
Jumat malam, pesta pizza rilis openSUSE Leap 42.1.
Sabtu pagi acara konferensi dibuka dengan hangat.
Sabtu siang, giliran tampil :D
Hari ke-2. Acara makin seru.
Sungguh perjalanan ke openSUSE.Asia Summit 2015 merupakan pengalaman menyenangkan yang menambah motivasi diriku untuk menggunakan openSUSE dan ikut serta berkontribusi. Semoga pada tahun-tahun berikutnya acara ini dapat pula diselenggarakan di Indonesia. Terima kasih openSUSE.Asia Summit 2015, terima kasih Taipei, Taiwan dan terima kasih openSUSE.
Sumber foto:
10 December 2015
Kenapa pakai openSUSE Leap sekarang?
T = Tanya
J = Jawab
T: Kenapa baru pakai openSUSE sekarang?
J: Saya sudah 8 tahun pakai Linux untuk pekerjaan dan belum pernah sekalipun pakai openSUSE. Sekarang saya pakai openSUSE karena sekarang openSUSE berbeda.
T: Apa beda openSUSE Leap dengan Ubuntu LTS dan CentOS?
J: Ubuntu LTS memang distribusi paling populer, tapi mereka kadang keliru dalam memilih teknologi misal dalam pemilihan versi kernel. Kemudian, nasib CentOS ditentukan oleh RHEL dan tidak pernah sebaliknya. Sedangkan openSUSE Leap dan SLE adalah dua proyek berbeda yang saling berinteraksi dan berkaitan antara keduanya.
T: Tapi Fedora juga begitu dengan RHEL?
J: Fedora adalah proyek riset dahsyat. Untuk distribusi semacam Fedora, openSUSE punya Tumbleweed.
T: Bagaimana jika dibandingkan dengan Debian dan Slackware?
J: Itu dua proyek distribusi yang matang. openSUSE sepertinya tidak terlalu berkaitan dengan itu.
T: Masih ada kekurangan teknis di rilis openSUSE Leap dibanding Ubuntu LTS dan CentOS?
J: Ubuntu LTS pertama dirilis 9 tahun yang lalu. CentOS pertama dirilis 11 tahun yang lalu. openSUSE Leap mengadopsi pengalaman SLE dan versi pertamanya baru dirilis sebulan yang lalu. Saya meyakini ketiganya akan bersaing sengit di industri pada masa mendatang.
J = Jawab
T: Kenapa baru pakai openSUSE sekarang?
J: Saya sudah 8 tahun pakai Linux untuk pekerjaan dan belum pernah sekalipun pakai openSUSE. Sekarang saya pakai openSUSE karena sekarang openSUSE berbeda.
T: Apa beda openSUSE Leap dengan Ubuntu LTS dan CentOS?
J: Ubuntu LTS memang distribusi paling populer, tapi mereka kadang keliru dalam memilih teknologi misal dalam pemilihan versi kernel. Kemudian, nasib CentOS ditentukan oleh RHEL dan tidak pernah sebaliknya. Sedangkan openSUSE Leap dan SLE adalah dua proyek berbeda yang saling berinteraksi dan berkaitan antara keduanya.
T: Tapi Fedora juga begitu dengan RHEL?
J: Fedora adalah proyek riset dahsyat. Untuk distribusi semacam Fedora, openSUSE punya Tumbleweed.
T: Bagaimana jika dibandingkan dengan Debian dan Slackware?
J: Itu dua proyek distribusi yang matang. openSUSE sepertinya tidak terlalu berkaitan dengan itu.
T: Masih ada kekurangan teknis di rilis openSUSE Leap dibanding Ubuntu LTS dan CentOS?
J: Ubuntu LTS pertama dirilis 9 tahun yang lalu. CentOS pertama dirilis 11 tahun yang lalu. openSUSE Leap mengadopsi pengalaman SLE dan versi pertamanya baru dirilis sebulan yang lalu. Saya meyakini ketiganya akan bersaing sengit di industri pada masa mendatang.
Subscribe to:
Posts (Atom)